Selasa, 31 Januari 2012

Siswa Miskin Tetap Tak Dapat Bantuan Pendidikan

SEMARANG, suaramerdeka.com - Dari hasil laporan masyarakat yang diterima Komisi D DPRD Kota Semarang, saat ini masih ada 25 siswa yang berasal dari keluarga miskin belum bisa menikmati bantuan pendidikan. Siswa-siswa itu berada di tingkat SMP dan SMA/ SMK, baik negeri maupun swasta, di mana keluarganya telah mengantongi kartu Jamkesmas dan SKTM tapi tetap tidak bisa menerima bantuan tersebut.

Seperti yang diutarakan oleh Rika (48), orang tua siswa kelas XII program studi Otomotif Afrias Prayoga. Ia mengeluhkan soal penolakan yang dilakukan pihak SMK Negeri 5 Semarang saat dirinya mengajukan permohonan bantuan pendidikan.

“Pihak sekolah cuma bilang, anak saya tidak masuk dalam data miskin sehingga tidak dapat bantuan, itu saja. Padahal, saya sudah punya kartu Jamkesmas. Terus terang saya kesulitan jika tidak mendapatkannya karena biaya SPP sebesar Rp 165 ribu sangat besar. Sementara SPI, untungnya sudah saya lunasi angsurannya,” kata single parent tiga anak itu, yang hanya berjualan makanan bagi para kuli bangunan di daerah Mataram Semarang.

Ia juga mengatakan, pada tahun lalu, pihak sekolah pernah memberikan bantuan pendidikan tapi dengan nilai nominal yang sangat rendah yakni hanya Rp 200.000/ tahun. Untuk itu, ia berusaha mengajukannya kembali tapi tetap ditolak oleh pihak sekolah.

“Sebenarnya, saya sangat berat mengungkapkan keluh kesah ini karena takut nantinya anak saya malah diintimidasi pihak sekolah. Namun, mau kemana lagi saya bisa berkeluh kesah, kalau tidak ke dewan ini,” keluhnya dengan mata berkaca-kaca.

Dengan kondisi seperti itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Supriyadi mengaku, sangat menyesalkannya. Menurut dia hal tersebut terjadi karena masih buruknya sistem kordinasi antara Dinas Pendidikan (Disdik) dan masing-masing sekolah.

“Sudah tidak jamannya lagi, siswa miskin tidak bisa sekolah karena tingginya biaya. Dalam APBD Kota Semarang 2012, sudah teralokasikan anggaran bantuan pendidikan sekitar Rp 4,3 miliar. Kenapa sekarang masih ada sekolah yang tega tidak memberi bantuan itu kepada siswa yang benar-benar miskin?" kata Supriyadi geram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar